Postingan

POPULER

Mendikbudristek Minta Kepala Daerah Mengangkat Guru Penggerak Menjadi Kepsek atau Pengawas

Yuk, Jalan-jalan di Kota Tomohon

Pejabat/ASN & Politik Praktis

Membuat Kukis Bobengka

Gambar
KULINER Ilustrasi kukis bobengka. KUKIS (kue) Bobengka merupakan salah satu jajanan khas Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Bobengka merupakan penganan yang dibuat dari campuran gula merah, kepala parut, terigu juga kenari. Ingin mencicipinya? Ayo pelajar cara membuatnya. Bahan : 300 gram gula merah (gula batu) dari pohong seho (enau) 400 gram kelapa setengah tua, kupas dan parut 250 mili liter air kelapa 150 gram kenari, dicincang kasar 150 mili liter air santan (santang) 400 tepung ketan 1 sendok teh kayu manis bubuk Daun pisang Mentega (untuk olesan) 1/2 sendok teh adas manis bubuk Cara membuat : Rebus air kelapa dengan gula merah sampai mendidih dan kental. Angkat, kemudian saring. Campur kelapa parut, tepung ketan, 100 gram kenari dan aduk (goyang-goyang) sampai merata. Masukkan santan dan kembali diaduk. Masukkan rebusan air kelapa, lalu masukkan teh adas dan kayu manis, lalu aduk lagi. Masukkan adonan ke tempat yang sudah ditaruh daun pisang (daun pisang sudah digosok ment

Membuat Sup Brenebon

Gambar
KULINER Ilustrasi sub brenebon. MASYARAKAT Minahasa, Kawanua atau orang Manado sangat menggemari makanan yang disebut brenebon. Brenebon adalah makanan berkuah dengan kacang merah brenebon yang dibumbui ditambah daging atau tulang babi, boleh juga menggunakan ikan laut, ayam atau sapi. Membuat brenebon (kuah) bumbu yang digunakan tou (orang) Minahasa, cukup sederhana, namun rasanya… Wow!. Bumbu yang digunakan, yakni bawang merah, bawang putih, rampa-rampa (batang bawang), seledri, pala, rica jawa, cengkih dan cabe (rica). Cabe adalah untuk membuat dabu-dabu. Artikel ini telah tayang di:  https://publikreport.com/blog/2019/05/30/membuat-brenebon/

Saguer, Minuman Tradisional Minahasa

Gambar
Saguer yang siap di minum dengan menggunakan batok kelapa. SAGUER adalah minuman dari hasil batifar tou Minahasa pada pohon akel (seho/enau). Rasa Saguer ada yang manis dan asam. Dari saguer inilah kemudian dibuat captikus, selain tentunya dibuat gula batu (gula merah). Untuk mendapatkan saguer, tou Minahasa harus cermat melihat tangkai bunga pohon akel yang layak disadap airnya. Prosesnya cukup panjang. Setelah proses membersihkan dan memukul mayang selesai, tangkai pohon aren itu kemudian diiris sedikit demi sedikit untuk mengeluarkan air saguer. Dulu air saguer yang berwarna putih seperti susu ini ditampung tou Minahasa dengan menggunakan bambu (kini sudah menggunakan galon). Bambu diikatkan pada mayang (tangkai bunga pohon akel). Pohon akel banyak tersebar di tanah Minahasa. Kini pohon akel mulai diremajakan, banyak kembal menanamnya. Tukang batifar saguer kini terancam punah. Pasalnya banyak anak muda yang mulai enggan menggeluti batifar. Sebab, ketika batifar saguer, cukup beresi

Captikus, Minuman Tradisional Minahasa

Gambar
Ilustrasi proses pembuatan captikus secara tradisional di kebun oleh petani Minahasa. CAPTIKUS adalah minuman keras (miras) khas Minahasa. Captikus ini bahan bakunya adalah saguer yang diambil dari pohon akel (seho atau aren). Dari hasil batifar saguer ini, petani kemudian membuat captikus. Caranya? Saguer di masak dalam tungku besar. Uap didihan saguer dialirkan ke bambu-bambu yang pasang berkeliling di antara pohon-pohon di kebun petani captikus. Panjang bambu-bambu ini bervariasi, ujungnya kembali ke pondok tempat pembuatan captikus. Ujung bambu inilah kemudian mengucurkan perlahan-lahan cairan alkohol kadar tinggi yang disebut captikus. Minuman captikus sangat digemar tou Minahasa – turun temurun. Konon katanya untuk menghangatkan badan jika cuaca dingin atau untuk menambah nafsu makan dengan minum sedikit captikus itu. Captikus ini merupakan industri rumah tangga disebagian besar daerah di tanah Minahasa. Minuman keras ini dapat ditemui di warung-warung yang ada di kampung-kampung

Cucur, Kue Khas Minahasa

Gambar
KULINER Ilustrasi kukis cucur. KUE (kukis) cucur adalah makanan khas Minahasa yang masih digemari hingga saat ini. Di kampung-kampung tanah Minahasa dan di pasar-pasar kukis yang berbentuk bundar dengan renda-renda dipinggirannya dapat ditemui. Wisatawan yang datang berkunjung ke tanah Minahasa, juga terlihat menyukai penganan ini. Keunikan dari kukis cucur ini, ternyata pada cara mengadonan dan menggorengnya. Sebab, ketika digoreng harus satu per satu di minyak panas dan rendanya harus terlihat indah. Malah dikabarkan renda-renda yang mengelilingi kukis cucur ini ada hitungannya. Keberhasilan membuat kukis cucur ini, kata kuncinya pada renda-rendanya. Meski terbilang ‘sulit’ ketika harus membuat renda-renda kukis cucur sebagaimana ‘standar’ turun-temurun tou Minahasa, namun ternyata bahan untuk membuat kukis ini sangat sederhana. Bahan : Tepung terigu Tepung beras Gula merah (gula batu, gula aren) Kayu manis Garam Minyak (untuk menggoreng) Artikel ini telah tayang di:  https://publikr

Apang, Penganan Khas Minahasa

Gambar
KULINER Ilustrasi kukis apang. KUKIS (kue) apang ini adalah penganan khas Minahasa. Rasa kukis yang dibakar ini sangat nikmat, sehingga sangat digemari banyak tou Minahasa. Kukis apang yang khas ini diramu dari berbagai bahan, seperti gula merah (gula batu), tepung beras, tepung terigu, santan (kelapa), kenari, daun pondang (daun pandan), ragi, margarin, bumbu spekuk, baking powder dan garam. Bahan-bahan yang menyatu ini diolah, dibakar pada besi berbentuk khusus (cetakan), sehingga memberikan cita rasa bagi masing-masing penikmat kuliner. Kukis apang ini dapat dengan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional di tanah Minahasa maupun di kampung-kampungnya. Selain cucur, kukis apang ini juga kerap disajikan pada acara suka maupun duka. Artikel ini telah tayang di:  https://publikreport.com/blog/2019/06/09/apang-penganan-khas-minahasa/

Nasi Jaha Khas Minahasa

Gambar
KULINER Ilustrasi nasi jaha. KULINER ini sangat khas. Nasi jaha demikian tou Minahasa menyebutnya. Nasi jaha ini sangat populer bagi tou Minahasa. Hampir setiap pesta baik suka maupun duka hampir selalu tersedia. Membuat nasi jaha cukup mudah, bahan-bahannya pun gampang didapatkan. Yang cukup merepotkan adalah ketika membakar bambu yang berisikan nasi jaha. Untuk membuat nasi jaha, bahannya berupa beras ketan, santan (kelapa), pondang (daun pandan), goraka (jahe), sarimbata (sereh) dan garam – (juga sediakan buluh (bambu dan daun pisang serta tentunya kayu bakar). Beras dicuci bersih, kemudian air santan diberi bumbu-bumbu yang disediakan. Selanjutnya sediakan bambu yang diisi dengan daun pisang. Isi beras ketan sesuai takaran kemudian tambahkan air santan yang telah dibumbui. Setelah itu atur berjejer rapih bambu-bambu yang telah berisi nasi jaha dibesi panjang buat api dan bakar bambu-bambu sambil tentunya diawasi, diputar-putar, supaya bambu tidak hangus. Setelah santan mendidih dan

Kukis Pia Amurang

Gambar
KULINER Ilustrasi kukis Pia. KUKIS (kue) kali ini adalah Pia di Minahasa (Manado). Namanya khas Pia Amurang. Mengapa Pia Amurang, karena kukis ini sangat terkenal di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Amurang. Kukis ini menjadi industri rumah tangga masyarakat setempat untuk dijadikan ole-ole bagi wisatawan yang datang berkunjung. Meski sebenarnya, kukis Pia ini juga dapat ditemui di daerah-daerah Minahasa lainnya. Pia Amurang biasanya dibuat dari kacang hijau atau ada juga Pia Ba’ (babi). Rasanya, sudah pasti gurih nan renyah… lesat. Pia Amurang dibuat dari bahan-bahan, seperti tepung, mentega, gula, susu, kacang hijau (tergantung akan pakai apa), garam, santan dan minyak goreng. Bahan-bahan ini dicampur kemudian dipanggang di oven. Artikel ini telah tayang di:  https://publikreport.com/blog/2019/06/15/kukis-pia-amurang/

Pangi dan Saut

Gambar
KULINER Masyarakat Minahasa kerap memasak makanan dengan cara dibakar dalam buluh (bambu), seperti makanan Pangi, Saut, Tinoransak atau Nasi Jaha. Nampak masyarakat Minahasa yang sementara membakar makanan yang dimasukkan dalam bambu. PANGI dan Saut adalah makanan khas Minahasa. Pada setiap acara kerap disediakan Pangi dan Saut. Terutama Pangi. Pangi dan Saut merupakan makanan khas Minahasa yang dimasak dengan cara dibakar dalam buluh (bambu). Kedua makanan ini kerap ditemui pada acara-acara di kampung-kampung Minahasa yang menggelar maso itam, mingguan (acara pada hari Minggu untuk mengenang keluarga yang telah meninggal), atau acara-acara (pesta) syukuran lainnya. Era sekarang ini Saut sering tidak tersaji lagi di meja makan. Pangi masih tetap menjadi idola. Pangi, menurut Angelin Prisilia Wungow salah satu koki asal Kelurahan Lahendong, Kecamatan Tomohon Selatan yang kerap menangani pesta-pesta dengan makanan khas Minahasa maupun makanan nasional, adalah sajian makanan dari daun-dau