POPULER

Mendikbudristek Minta Kepala Daerah Mengangkat Guru Penggerak Menjadi Kepsek atau Pengawas

Yuk, Jalan-jalan di Kota Tomohon

Pejabat/ASN & Politik Praktis

Pangi dan Saut

KULINER

mahlulut
Masyarakat Minahasa kerap memasak makanan dengan cara dibakar dalam buluh (bambu), seperti makanan Pangi, Saut, Tinoransak atau Nasi Jaha. Nampak masyarakat Minahasa yang sementara membakar makanan yang dimasukkan dalam bambu.

PANGI dan Saut adalah makanan khas Minahasa. Pada setiap acara kerap disediakan Pangi dan Saut. Terutama Pangi.

Pangi dan Saut merupakan makanan khas Minahasa yang dimasak dengan cara dibakar dalam buluh (bambu). Kedua makanan ini kerap ditemui pada acara-acara di kampung-kampung Minahasa yang menggelar maso itam, mingguan (acara pada hari Minggu untuk mengenang keluarga yang telah meninggal), atau acara-acara (pesta) syukuran lainnya.

Era sekarang ini Saut sering tidak tersaji lagi di meja makan. Pangi masih tetap menjadi idola.

Pangi, menurut Angelin Prisilia Wungow salah satu koki asal Kelurahan Lahendong, Kecamatan Tomohon Selatan yang kerap menangani pesta-pesta dengan makanan khas Minahasa maupun makanan nasional, adalah sajian makanan dari daun-daunan muda (yang oleh masyarakat Minahasa mengambilnya dari Pohon Pangi). Daun Pangi muda ini kemudian diiris setipis mungkin sebelum ditaburi bumbu dan ditambahkan dengan tawa’ babi (bagian lemak putih yang cukup tebal melekat pada daging).

angelin wungow
Angelin Prisilia Wungow, Koki asal Kelurahan Lahendong, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon.

Sedangkan, Saut adalah makanan yang dibuat dari batang pisang. Batang pisang ini diiris sehalus mungkin dan diremas-remas sebelum dibumbui dan ditambah tawa’.

“Sebenarnya, cara pengolahan Pangi dan Saut hampir sama. Bumbunya sama juga pemakaian tawa’(daging) atau ikan. Kemudian dibakar dalam buluh (bambu),” jelasnya.

Catatan selain tawa’, Pangi dan Saut juga bisa menggunakan daging Ayam, Sapi atau ikan Cakalang.

Bumbu Pangi dan Saut:

Goraka (Jahe)

Batang bawang (rempah)

Bawang putih

Sarimbata

Kokuru (kemangi)

Daun lemon

Garam (Tanpa penyedap rasa lain).

Tawa’ (babi, bisa juga Sapi, Ayam atau Ikan Cakalang)

Cara membuat:

Setelah daun Pangi mudah dipotong tipis-tipis, kemudian direbus hingga mendidih. Air rebusan dibuang dan daun Pangi kemudian dihampar di atas meja untuk didinginkan sekaligus dipotong-potong.

Setelah cukup dingin dan dianggap sudah selesai memotong-motong gumpalan daun Pangi diberikan bumbu yang telah dialuskan serta Tawa’ atau ikan lalu dicampur merata.

Setelah bumbu telah tercampur, daun Pangi dimasukan dalam buluh (sambil ikan/tawa’/daging) di atur jaraknya.

Daun Pangi yang telah dibumbui dan diberikan tawa’(daging) atau ikan yang sudah dimasukan dalam bambu kemudian dibakar perlahan-lahan hingga matang.

Membuat Saut, Angelin  menjelaskan, bumbunya sama dengan membuat Pangi. Hanya bahan utamanya yang berbeda, yakni Saut menggunakan batang pohon pisang.

“Sebaiknya menggunakan batang Pisang Nona atau Pisang Spatu. Sebenarnya semua jenis pisang boleh-boleh saja. Tapi jenis batang pisang yang lain akan terasa lanut (keras),” jelasnya.

Pangi dan Saut, Angelin menambahkan, selain dimasak dengan cara dibakar dalam bambu, juga dapat dimasak dalam belanga.

Artikel ini telah tayang di: https://publikreport.com/blog/2019/02/06/pangi-dan-saut/

Komentar

Populer

Mendikbudristek Minta Kepala Daerah Mengangkat Guru Penggerak Menjadi Kepsek atau Pengawas

Yuk, Jalan-jalan di Kota Tomohon

Pejabat/ASN & Politik Praktis

Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut dari Masa ke Masa

Mari Pesiar ke Tomohon

Kisah Kit Sang, DPRD Tingkat III di Tomohon

Setiap Pemilu Mereka Mengatasnamakan Rakyat