POPULER

Mendikbudristek Minta Kepala Daerah Mengangkat Guru Penggerak Menjadi Kepsek atau Pengawas

Yuk, Jalan-jalan di Kota Tomohon

Pejabat/ASN & Politik Praktis

PDAM Tomohon, BUMD yang Gagal

OPINI

pdam tomohon
Papan nama PDAM Tomohon yang beralamat di bilangan Kuranga, Kelurahan Talete 1, Kecamatan Tomohon Sulut.

NAMANYA Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tomohon. Pada namanya disebut air minum, tapi kebanyakan manajemen dan konsumen hanya mengetahui serta menyebutnya air bersih.

Perusahaan daerah ini mengelola air dari sumber-sumber air (mataair) di Kota Tomohon untuk didistribusikan kepada ribuan pelanggannya. Pelanggannya mulai dari rumah tangga hingga industri.

Air bersih yang didistribusikan PDAM Kota Tomohon melalui pipa-pipa ledengnya, tidak gratis. Pelanggan/konsumen harus membayar tagihan setiap bulannya kepada perusahaan yang berkantor di bilangan Kuranga, Kelurahan Talete II, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Kendati, konsumen yakni masyarakat Kota Tomohon harus membayar air bersih tersebut, namun ternyata pelayanan yang diberikan PDAM Kota Tomohon masih mengecewakan. Masih banyak orang yang mengeluh karena air PDAM tidak mengalir di kran rumah. Jikapun mengalir sedikit sekali.

Keluhan masyarakat (pelanggan) air PDAM Kota Tomohon ini sudah berkali-kali disuarakan, sayangnya manajemen perusahaan lebih banyak mendiamkan. Entah apa sebabnya. Padahal perusahan tersebut, disebut perusahaan daerah karena berlabel Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMD adalah perusahaan milik Pemerintah Kota Tomohon. Karena perusahaan ini adalah milik Pemerintah Kota Tomohon, otomatis banyak dana rakyat (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-APBD) yang mengalir ke perusahaan itu.

Karena ada uang rakyat (APBD) yang mengalir dan membiayai PDAM Kota Tomohon, sudah selayaknya masyarakat konsumen air bersih mendapatkan pelayanan yang optimal dari BUMD itu. Tapi sampai dimana tanggung jawab manajemen PDAM Kota Tomohon kepada para pelanggannya yang terus mengeluh. Pimpinan perusahaan daerah tersebut seharusnya malu kepada masyarakat Kota Tomohon jika tidak dapat memenuhi pelayanan prima kepada konsumen air bersihnya. Pimpinan perusahaan daerah tersebut harus mundur dari jabatan ketika keluhan atas pelayanan air bersih kepada masyarakat terus terdengar di sana-sini.

Persoalan layanan air bersih oleh PDAM Kota Tomohon sebenarnya merupakan masalah klasik, artinya sudah sejak lama -bahkan ketika Tomohon masih berstatus kecamatan. Lalu mengapa sekarang Tomohon sudah berstatus Kota Otonom dan kian banyak uang rakyat (APBD dan APBN-Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang masuk ke perusahaan daerah itu, namun pelayanan tidak membaik. Malah keluhan masyarakat konsumen air kian banyak. Dibuat apa uang-uang rakyat yang dikucurkan ke perusahaan itu?

Apakah perusahaan daerah tersebut, hanya untuk menempatkan orang-orang sebagai balas jasa karena telah bekerja memenangkan orang tertentu pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada)?

Apakah perusahaan daerah tersebut sekedar untuk menempatkan orang-orang dekat kepala daerah?

Apakah perusahaan daerah tersebut hanya untuk menempatkan orang-orang (politisi) dari partai tertentu (pendukung ketika Pilkada)?

Jika perusahaan daerah tersebut hanya merupakan tempat untuk bagi-bagi kursi kekuasaan (karena memenangkan Pilkada), berarti masyarakat pelanggan air bersih PDAM Kota Tomohon tetap akan mengeluh terkait pelayanan.

Padahal Tomohon diperjuangkan menjadi Kota Otonom adalah atas mandat rakyatnya sendiri kepada panitia-panitia perjuangan pembentukan Kota Tomohon. Seyogyanya Tomohon terbentuk menjadi Kota Otonom, bukan untuk sekedar menjadi tempat bagi-bagi kursi kekuasaan, kursi nyaman dari para kaum tertentu. Tomohon diperjuangkan menjadi Kota Otonom dengan tagline untuk kesejahteran masyarakatnya.

PDAM Kota Tomohon yang saat ini dipimpin Marthen S Gosal sebagai Direktur, dapat dikatakan gagal. Sebab sejak awal kepemimpinannya keluhan atas pelayanan air bersih kepada masyarakat konsumen terdengar di mana-mana. Namun, sang pimpinan belum bisa memberikan solusi dan jawaban terhadap publik Kota Tomohon terutama konsumen air bersih PDAM yang terus mengaluh. Tidak ada terobosan berarti yang dibuatnya selama menjabat Direktur. Dapat dikatakan lebih banyak ke pencitraan-pencitraan saja.

Oleh: Donny Turang, warga Kota Tomohon, tinggal di Kelurahan Kamasi, Kecamatan Tomohon Tengah.

Opini ini telah tayang di:

https://publikreport.com/blog/2020/03/21/pdam-tomohon-bumd-yang-gagal/

Komentar

Populer

Mendikbudristek Minta Kepala Daerah Mengangkat Guru Penggerak Menjadi Kepsek atau Pengawas

Yuk, Jalan-jalan di Kota Tomohon

Pejabat/ASN & Politik Praktis

Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut dari Masa ke Masa

Mari Pesiar ke Tomohon

Kisah Kit Sang, DPRD Tingkat III di Tomohon

Setiap Pemilu Mereka Mengatasnamakan Rakyat