POPULER

Mendikbudristek Minta Kepala Daerah Mengangkat Guru Penggerak Menjadi Kepsek atau Pengawas

Yuk, Jalan-jalan di Kota Tomohon

Pejabat/ASN & Politik Praktis

Kisah Kit Sang, DPRD Tingkat III di Tomohon

REPORTASE

kit sang
Kit Sang yang pernah terkenal dengan sebutan DPRD Tingkat III. RM Kit Sang ini berada di pusat kota Tomohon, Sulut.

TOMOHON,TAMBORMINAHASA - Bagi sebagian besar politisi di Kota Tomohon dan Minahasa pasti mengetahui Rumah Makan (RM) Kit Sang. Nama Kit Sang sangat melekat dibenak politisi senior maupun aktivitis di Tomohon. Dapat dikatakan dari rumah makan/kopi inilah kemudian perjuangan pembentukan Kota Administratif hingga Kota Otonom Tomohon dicetuskan.

Kit Sang yang terkenal dengan masakan Chinese Food, berada di pusat kota Tomohon, memudahkan berbagai elemen masyarakat untuk datang berkumpul, berdiskusi bahkan berdebat. Kala itu (Tomohon masih berstatus kecamatan), sehingga oleh banyak orang menyebut Kit Sang adalah DPRD Tingkat III.

Selain banyak melahirkan ide-ide, membentuk organisasi-organisasi politik dan kemasyarakatan, dari Kit Sang juga lahir tokoh-tokoh yang sempat duduk di legislatif maupun eksekutif. Bukan hanya politisi, tidak sedikit juga PNS (Pegawai Negeri Sipil) maupun pengusaha yang kerap berkumpul, berdiskusi di Kit Sang. Ya, pokoknya yang berkumpul dari berbagai elemen masyarakat.

“Banyak orang (tokoh-tokoh) yang sering berkumpul di sini, seperti Epe (Jefferson SM Rumajar) hingga dia menjadi Walikota Tomohon. Selain Epe juga ada tokoh senior lainnya. Pokoknya banyak yang sering datang kesini,” kata Cing panggilan akrab Cing Auw Yong, pengelola RM Kit Sang generasi kedua saat berbincang, Kamis 04 April 2019, siang.

Tokoh-tokoh politik, pemerintahan maupun pebisnis yang berkumpul di Kit Sang, menurut Cing, rata-rata memesan kopi plus biapong atau memesan makanan.

“Epe kalau datang di sini selalu memesan mie goreng Kit Sang. Mereka itu, masing-masing punya selera dan ciri khasnya,” ungkapnya.

Mengapa namanya RM Kit Sang? Apa artinya? Cing menjelaskan, Kit Sang adalah nama orang tuanya yang datang dari Tiongkok bersama isterinya yang bernama, Yung In Fung.

“Kit Sang itu nama ayah saya. Rumah makan ini berdiri sudah sejak zaman Belanja dan Jepang. Sudah lama. Tepatnya saya tidak ingat lagi, lupa. Dulu, ketika saya masih anak-anak sering melihat para pejuang berkumpul di sini, entah apa yang dibahas, dibicarakan,” ujarnya.

Hal yang masih diingatnya, Cing menceritakan, adalah kisah para tokoh ketika membahas akan membangun pasar dan terminal (beriman) di Kelurahan Paslaten I. Serta cerita-cerita perjuangan pembentukan Kota Otonom Tomohon.

Dari kisah-kisah para politisi dan aktivis senior dan yunior yang pernah berkumpul di Kit Sang, kebanyakan menuturkan rumah makan/kopi itu banyak menyimpan kisah sejarah tentang gerakan politik, pemerintahan dan lain-lan di tanah Minahasa pada umumnya dan Tomohon pada khususnya. Apalagi dari sekian banyak rumah makan/kopi di Tomohon (ketika masih berstatus kecamatan) hanya tertinggal Kit Sang yang bertahan hingga kini. Padahal dulu ada rumah makan/kopi seperti Lohwa, Hiburan, Rita Makalelon dan lain-lain.

Kini, dari pantauan, Kit Sang tidak seramai dulu lagi. Kendati masih terlihat beberapa politisi dan aktivitis yang datang berkumpul. Padahal hingga awal tahun 2000-an, Kit Sang masih terbilang ramai. Bahkan mereka membentuk komunitas Kit Sang.

Kit Sang, DPRD Tingkat III menunggu aktivitis-aktivis muda untuk mencetuskan ide membangun atau sebagai kontrol pembangunan di Kota Tomohon.

Berita ini telah tayang di: https://publikreport.com/blog/2019/04/05/kisah-kit-sang-dprd-tingkat-tiga-di-tomohon/

Komentar

Populer

Mendikbudristek Minta Kepala Daerah Mengangkat Guru Penggerak Menjadi Kepsek atau Pengawas

Yuk, Jalan-jalan di Kota Tomohon

Pejabat/ASN & Politik Praktis

Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut dari Masa ke Masa

Mari Pesiar ke Tomohon

Setiap Pemilu Mereka Mengatasnamakan Rakyat