POPULER

Mendikbudristek Minta Kepala Daerah Mengangkat Guru Penggerak Menjadi Kepsek atau Pengawas

Yuk, Jalan-jalan di Kota Tomohon

Pejabat/ASN & Politik Praktis

Dodol dan Nasi Jaha Masih Favorit Pengucapan Minsel

REPORTASE

dodol dan nasi jaha
Ilustrasi dodol dan nasi jaha.

MINAHASA SELATAN, TAMBORMINAHASA - Pengucapan syukur masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) selalu menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat Sulawesi Utara (Sulut). Minggu, 08 Juli 2018, Minsel dibanjiri ribuan tamu dari tanah Minahasa, Manado, Bitung, Bolaang Mongondow (Bolmong) bahkan dari luar Sulut.

Memang, jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya pengucapan syukur kali ini lalu lintasnya sedikit ‘longgar’. Tidak terjadi kemacetan parah lagi. Mungkin juga karena kesigapan aparat dibantu masyarakat, atau penataan parkir kendaran bermotor tamu-tamu yang datang sudah semakin rapih.

“Pengucapan Minsel selalu kami datang ke keluarga maupun kenalan,” kata Herry, warga Tomohon dan Recky warga Tondano serta Glen warga Manado.

Di rumah keluarga atau sahabat-sahabat di kampung-kampung yang ada di Minsel, para tamu disuguhkan berbagai macam kuliner dan ragam minuman.

Masakan khas Minahasa, seperti RW (ikan anjing), Tinoransak (babi), tikus, kelelawar, sogili, babi hutan hingga ular tersaji. Sedangkan minuman, mulai dari minuman ringan hingga yang beralkohol, seperti minuman pabrikan dan tradisional, yakni captikus tersaji.

“Minuman ini, apalagi captikus sebagai penambah selera makan. Kan orang Minahasa harus pancing (minum sedikit captikus) baru makan. Supaya makan banyak,” ujar Om Nathan.

Sajian makanan dan minuman seakan tak lengkap jika tidak ada dodol dan nasi jaha (nasi jahe/nasi isi dalam bambu). Dodol dan nasi jaha ini kerap menjadi ole-oleh bagi para tamu yang datang berkunjung.

“Yaaa… buat orang-orang di rumah dan teman-teman yang tidak sempat datang. Dodol jo nech,” demikian perbincangan (candaan) yang terdengar antara tamu dan tuan rumah.

“Ada nasi jaha?” sambung tamu lainnya.

“Pengucapan kalu (kalau) tidak ada nasi jaha dan dodol, seakan tidak lengkap,” jawab warga setempat lainnya.

“Nasi jaha deng dodol ini, kami siapkan sebagai ole-oleh nantinya,” tambahnya.

Wow, luar biasa. Inilah keramahan dan keterbukaan orang Minahasa.

Setelah pengucapan syukur Minsel ini, menyusul pengucapan syukur Kota Tomohon, Minahasa Tenggara (Mitra), Minahasa dan daerah-daerah lainnya di Sulut. Di sinilah kemudian terjadi saling kunjung mengunjungi (pasiar).

Uniknya, jika Minsel identik dengan dodol dan nasi jaha, entah bagi daerah lain? Apa kira-kira yang menjadi kekhasan kuliner ketika mengadakan pengucapan syukur. Tentunya, nasi jaha sudah umum di bumi nyiur melambai pada umumnya dan tanah Toar Lumimuut pada khususnya.

So, kita nantikan pengucapan-pengucapan syukur selanjutnya. Semoga pengucapan syukur ini dapat menjadi iven pariwisata, karena pemerintah sedang giatnya mengkampanyekan sektor pariwisata.

Artikel ini telah tayang di: https://publikreport.com/blog/2018/07/09/dodol-dan-nasi-jaha-masih-favorit-pengucapan-minsel/

Komentar

Populer

Mendikbudristek Minta Kepala Daerah Mengangkat Guru Penggerak Menjadi Kepsek atau Pengawas

Yuk, Jalan-jalan di Kota Tomohon

Pejabat/ASN & Politik Praktis

Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut dari Masa ke Masa

Mari Pesiar ke Tomohon

Kisah Kit Sang, DPRD Tingkat III di Tomohon

Setiap Pemilu Mereka Mengatasnamakan Rakyat